Double Stack Icecream Mint

Filsafat

Filsafat

Selasa, 07 Oktober 2014

Filsafat Psikologi KBK 13

Filsafat Paul Sartre
1. Tentang Paul Sartre
P. Sartre lahir di Paris pada tahun 1905, dan pada tahun 1931-1936 Sartre menjadi dosen filsafat di Lehavre, naun ia sempat menjadi tawanan perang. yang kemudian membuatnya menjadi dosen dan pasteur.


2. Pemikiran Filsafat Sartre
Pemikiran filsafat Sartre sulit dijabarkan secara singkat sehingga kebanyakan murid Sartrelah yang mengeksploras karya-karyanya.
Menurut Sartre, keberadaan manusia berbeda dengan benda lan karena adanya kesadaran pada diri manusia.
Sartre juga membedakan "Berada dalam diri" dan "Berada untuk diri"
-Berada dalam diri artinya berada dalam an sich, dalam dirinya, berada itu sendiri.
-Berada untuk diri artinya berada dengan tak sadar.




Sumber:
Semua yang saya posting (materi di atas) adalah hasil dari pembelajaran (materi power point) yang merupakan pengajaran Bapak Carolus Suharyadi, Lic. Theol, beserta dosen tetap Universitas Tarumanagara lainnya.

Senin, 06 Oktober 2014

Filsafat Psikologi KBK 12A

Eksistensialisme Menurut Kierkegaard
1. Definisi
Adalah aliran filsafat yang pokok utamanya adalah manusia dan cara bradanya yang khas di tengah makhluk lainnya.

Ex: Keluar
Sistentia: Berdiri
Jadi manusia baru menemukan eksistensialismenya apabila telah kluar dari dirinya.
Hanya manusia yang dapat bereksistensi, dengan pusat diriku terletak diluar diriku.
Pada umumnya, eksistensi bertitik tolak pada manusia konkrit. Eksistensi mendahului esensi (hakikat).

Beberapa penganut paham ini adalah Kierkegaard, Edmund Husserl, Martin Heidegger, Gabriel Marcel, Jean Paul Sartre, dll.


2. Cirinya
A. Motif pokok adalah eksistensi, cara manusia berada.
B. Bereksistensi harus menciptakan diri secara aktif, berbuatm menjadi, merencanakan.
C. Manusia dipandang terbuka, damn belum selesai depelajari.
D. Memberi penekanan pada pengalaman konkrit.


3. Kierkegaard dan Pokok Ajarannya
Kierkegaard lahir di Kopenhagen, Denmark pada tanggal 15 Mei 1813. 
Pada ajarannya Kierkegaard mengkritik Hagel, menurutnya meskipun Hagel adalah seorang pemikir yang besar, tetapi ia melupakan bahwa manusia tidak dapat dibicarakan "pada umumnya" atau "menurut hakekatnya. Karena manusia dengan keragaman aspeknya adalah konkrit. Ajaran Kierkegaard cenderung kepada proses realisasi diri.

Cara manusia berekstensi menurut Kierkegaard
-Sikap Estetis
Dimana orang tersebut merengguh kenikmatan sebanyak mungkin.
-Sikap Etis
Dimana orang tersebut menerima kaidah-kaidah moral, suara hati dan memberi arah dalam hidupnya.
-Sikap Religius
Dimana seseorang mempercayai keberadaan Tuhan




Sumber:
Semua yang saya posting (materi di atas) adalah hasil dari pembelajaran (materi power point) yang merupakan pengajaran Bapak Carolus Suharyadi beserta dosen tetap Universitas Tarumanagara lainnya.

Filsafat Psikologi KBK 11

Manusia dan Etos Kerja

1. Definisi
Etos Kerja adalah sikap yang timbul dari dalam diri seseorang yang didasari pada orientasi nilai budaya pada kerja.




Sumber:
Semua yang saya posting (materi di atas) adalah hasil dari pembelajaran (materi power point) yang merupakan pengajaran Bapak Dr. Raja Oloan Tumanggor beserta dosen tetap Universitas Tarumanagara lainnya.

Kamis, 02 Oktober 2014

Filsafat Psikologi KBK 10

Pengetahuan, Intelegensi Manusia, dan Pengertian dalam Manusia

PENGETAHUAN
1. Pengenalan Pengetahuan
Pada dasarnya pengetahuan dibutuhan oleh setiap manusia maupun hewan. Pengetahuan tersebut lahir dari luar berupa rangsangan inderawi (Pengelihatan, pendengaran, penciuman, perabaan, pengecapan) maupun rangsangan dari dalam yang disebut intelektif dan berupa ide-ide atau sebuah konsep.

2. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah suatu kegiatan yang mempengaruhi subjek dari dalam dirinya sendiri.

3. Macam-macam pengetahuan
-Pengetahuan disebut perspektif apabila timbul secara spontan, yang mengajak kita untuk beradaptasi dengan situasi.
Contoh: Kita akan dapat mengetauibahwa benda tajam dapat menyakiti diri, ketika kita tidak sengaja mendudukinya, dan secara spontan kita menjauhi benda tersebut.
-Pengetahuan disebut reflektif apabila orang tersebut membuat objektif beberapa kodrat dari manusia.
Contoh: Kita dapat mengetahui bahwa bayi membutuhkan ASI, Ketika bay tersebut berhenti menangis saat disusui. dan perkembangannya pesat setelah disusui.
-Pengetahuan disebut diskursif apabila orang tersebut memperhatikan suatu objek kemudian memperhatikan lagi objek yang lain, dan menelaah dari bagian-bagian ke keseluruhan. Sehingga terakhir menghasilkan pengetahuan.
Contoh: Kita dapat tahu bahwa Rina mendapat menstruasi, karena pada dasarnya perempuan dewasa yang normal akan mendapatkan siklus menstruasi.
-Pengetahuan disebut induktif apabila orang tersebut menarik kesimpulan umum dari yang individual.
Contoh: Ketika bertemu ibu tua di wilayah Jawa Tengah, ibu tersebut menunjukan sikap ramah tamah. Saat berkunjung ke rumah teman di wilayah Jawa Tengah saya mendapati keluarga dari teman saya yang semuanya ramah tamah. sehingga saya dapat mengetahui bahwa suku jawa adalah suku yang mengutamakan keramahtamahan.




Jumat, 26 September 2014

Filsafat Psikologi KBK 9B

Kebebasan
1. Definisi
-Dalam arti umum (arti negatif)
Kebebasan berarti tidak ada hambatan, tidak ada halangan, tidak ada aturan.
-Dalam arti khusus (kebebasan eksistensial)
Kebebasan berarti penyempurnaan diri, kesanggupan dan memutuskan.

Dalam menentukan perbuatan, jiwa berhubungan dengan kehendak bebas karena ia membuat manusia menjadi makhluk bebas.


2. Aliran
- Determimisme
Yaitu aliran yang menolak kebebasan sebagau kenyataan hidup bagi manusia.
Karena ada faktor determinisme yang mempengaruhi, diantaranya:
a. Determinisme fisik-biologis
contoh: Manusia bebas untuk memilih kemana saja ia pergi dan dimana saja ia berdiam diri, tetapi ada masanya, fisik mengharuskan dia untuk pergi ke suatu tempat, kamar kecil (toilet) misalnya.
b. Determinisme sosial
contoh: Manusia bebas untuk memilih berbicara dengan siapapun. Tetapi adakalanya manusia harus berkomunikasi kepada orang yang tidak ia suka. Orang asing untuk ditanyai letak jalan misalnya.
c. Determinisme psikologis
contoh: Manusia bebas untuk memiliki sikap, tetapi ada porsi dari jiwa manusia yang membatasinya. Harus menghadapi ketakukan akan suntikan, untuk menyembuhkan suatu penyakit kritis misalya.
d. Determinisme teologis
contoh: Manusia diberi kewenangan untuk menentukan sikapnya, tetapi ajaran agama membatasi perilaku manusia. seperti tidak boleh berbohong, tidak boleh mencontek, dll.

Kelemahan aliran ini adalah
a. Menyangkal sifat manusia yang multidimensional dan paradoksal.
Multidimensional: manusia memiliki aspek yang tidak dapat dinilai dengan satu dimensi.
Paradoksal: menyukai hal dan membenci hal yang berkaitan secara bersamaan. Contoh: Ingin ke Surga, tetapi takut terhadap kematian.
b. Menyangkal bahwa manusia selalu melakukan evaluasi dan penilaian terhadap tindakannya.
c. Menafsirkan adanya tanggung jawab.

3. Jenis Kebebasan
a. Kebebasan Horizontal
Mencakup kebebasan dalam kesenangan dan kesukaan, spontanitas, dan pertimbangan intelektual.
b. Kebebasan eksistensial
Pada hal ini kebebasan berupa hal-hal yang menyangkut fisik, psikis dan normatif.

Sejarah awal terbentuknya kebebasan:
a. Abad pertengahan
Di abad ini kebebasan masih berupa perspektif teosentrik.
b. Zaman modern
Perspektif teosentrik berubah menjadi perspektif antroposentrik.
c. Abad kontemporer (pascamodern)
Abad kontemporer memandang kebebasan dari sudut pandang sosial.
dipengaruhi oleh pemikiran timur yang cenderung melihat kebebasan dari kendala, keinginan, egoistik, dan kecemasan untuk mencapai kesatuan dan pengendalian diri.

REFLEKSI
Pada hakikatnya manusia diciptakan memiliki kehendak. Karena kehendak, ia bebas menentukan tindakannya, apa yang akan ia pilih dan bagaimana menjalani hidupnya. 
Namun dalam kebebasannya, manusia mencoba membatasi diri, guna dapat hidup damai dalam bermasyarakat. Ia membuat peraturan-peraturan dan konsekuensi yang ditanggung jika melanggar. Apalah artinya bebas? Jika manusia hidup dengan tidak damai, dan berakhir dengan kematian? 
Seperti burung yang membangun sangkar di tengah langit yang luas, begitu pula gambaran manusia. Ia diciptakan dengan kebebasan yang luas, tetapi memilih untuk membatasi kebebasannya sendiri guna melindungi dirinya .
"MANUSIA MENGISOLASI DIRI DARI KEBEBASANNYA" 




Sumber:
Semua yang saya posting (materi di atas) adalah hasil dari pembelajaran (materi power point) yang merupakan pengajaran Bapak Bonar Hutapea, M.Si. Psi beserta dosen tetap Universitas Tarumanagara lainnya.

Filsafat Psikologi KBK 9A

Manusia dan Afektivitasnya

1. Definisi
Afektifitas diartikan sebagai perasaa, namun pada dasarnya, afektifitas bukan hanya sebatas merasa tetapi terkait juga dengan hal spiritual.
Afektifitaslah yang membuat manusia berbeda dengan tumbuhan, afektifitaslah yang membuat manusia bereksistennsi, efektifitaslah yang membuat manusia dihargai oleh orang lain, dan afektifitaslah yang mendorong orang untuk mencintai, mengabdi, dan menjadi kreatif.
Sebuah perasaan dikatakan sebagai afektifitas jika perasaan tersebut disertai dengan tindakan, perasaan tersebut akan mendorong, memotivasi, menghimbau subjek ntuk dapat bertindak.

2. Kutub Afektifitas
-Objek karena menyukainya
Orang yang menyukai lawan jenis, akan memiliki afeksi berupa perasaan cinta.
-Objek yang dianggap buruk
Orang yang menganggap suatu hal adalah buruk, akan menghasilkan afeksi berupa benci.


3. Buah Afektifitas
Cinta: Buah afektifitas positif.
Benci: Buah afektifitas negatif.


4. Faktor Pendorong Afektifitas
-Adanya ikatan kesamaan.
-Adanya kesenangan terhadap suatu objek.


5. Cinta akan Diri Sendiri, Sesama dan Tuhan
Orang yang cinta akan diri sendiri dianggap memiliki sikap egoisme yang tinggi, ia menolak memberi perhatian kepada orang lain dan hanya mementingkan keuntungan dirinya saja. Tanpa kita sadari, sebenarnya kita masih sering mendapati orang yang mencintai orang lain dengan sungguh-sungguh tanpa mengurangi rasa cintanya terhadap diri sendiri.
Dan apakah jika kita mencintai Tuhan, kita harus membenci diri kita sendiri? secara utuh tidak, dalam suatu ajaran agama mengatakan bahwa "tubuhmu adalah bait kudus Tuhan", ia harus dijaga, dicintai, dan diperlakukan dengan baik sama seperti kita menjaga baitNya.




Sumber:
Semua yang saya posting (materi di atas) adalah hasil dari pembelajaran (materi power point) yang merupakan pengajaran Bapak  Dr. Raja Oloan Tumanggor beserta dosen tetap Universitas Tarumanagara lainnya.

Kamis, 25 September 2014

Filsafat Psikologi KBK 8

Filsafat Manusia
1. Definisi
Filsafat yang mengupas arti manusia atau menyoroti hakikat atau esensi manusia.

Dahulu namanya psikologi filosofis dan psikologi rasional.


2. Paham yang dianut
Pada masa ini ada dua aliran atau paham ekstrem, yaitu:
A. Monisme
B. Dualisme

A. Monisme
Paham ini memandang bahwa tubuh dan jiwa adalah satu kesatuan
dengan paham cabangnya adalah:
a. Materialisme: menempatkan materi sebagai dasar dan segala yang ada.
b. Teori identitas: berpendapat bahwa yang paling utama adalah materi, tetapi keberadaan mentalpun dihargai.
c. Idealisme: berpendapat bahwa ada hal yang tidak dapat diterangkan oleh materi, seperti pengalaman, nilai dan makna.

B. Dualisme
Dualisme memiliki empat cabang:
a. Interaksionisme: fokus pada hubungan timbal balik antara badan dan jiwa.
b. Okkasionalisme: memasukan ilahi dalam pembicaraan hubungan antara badan dan jiwa.
c. Paralelisme
d. Epifenomenalisme: melihata hubungan jiwa, badan dan fungsi syaraf.

3. Badan dan Jiwa
A. Badan
Adalah elemen mendasar dalam membentuk pribadi manusia. Harus dimengerti melebihi dimensi fisik, menyangkut keakuan.

B. Jiwa
Yaitu suatu kompleksitas kegiatan manusia.


Percakapan antara badan dan jiwa
Badan: "Jiwa, kamu tahu seberapa pentingnya aku bagimu?"
Jiwa: "Oh ya? kamu merasa kamulah yang memiliki peran penting dalam hidupku? seharusnya kamu yang berterimakasih kepadaku, karena tanpa aku, kamu hanyalah benda-benda tanpa arti, kamu ada, tetapi kamu tidak dapat merawat dirimu sendiri. aku yang membuat engkau di hargai oleh orang lain, aku yang mengatur otak, sebagian dari engkau" 
Badan: "Tidak.. tidak.. kamu salah. aku diciptakan untuk menjadi tempat untuk kamu tinggali. kamu berhutang padaku untuk itu. Dimana lagi kamu dapat tinggal selain melekat denganku?" 
Jiwa: "Meskipun kamu tidak memberikan tempat untukku, sebagian dariku masih tetap ada. Ia kekal, tidak seperti kamu yang terikat oleh ruang dan waktu. Yang akan musnah dengan sendirinya"
Badan: "Tunggu sebentar. Lihatlah! apa yang terjadi setelah aku hilang dan enggan menjadi fasilitatormu. bukankah menyedihkan harus melepas roh dari dirimu hai jiwa?"
Jiwa: "Dan lihat pula, ketika aku melepaskan diri darimu. semua hanya tinggal menghitung waktu. kau akan hilang sama seperti aku, bukan lagi jiwa, hanya roh." 
Ketika semuanya berpisah, manusia bukan lagi menjadi manusia. Badan tanpa jiwa sama seperti donat, ada bagian yang tak terisi, yang menyebabkan ketidakseimbangan. Jiwa tanpa badan ibarat uap, ia tidak berwujud dan tidak punya media untuk menyatakan bahwa dia ada .
Badan dan jiwa adalah dua konsep berbeda yang merupakan satu kesatuan. Seperti mobil dan bensin, tubuh dan jiwa berbeda tetapi saling berikatan, saling membutuhkan. Dan kita sebagai manusia yang memiliki keduanya, patut bersyukur.





Sumber:
Semua yang saya posting (materi di atas) adalah hasil dari pembelajaran (materi power point) yang merupakan pengajaran Bapak  Dr. Raja Oloan Tumanggor, Bapak Bonar Hutapea, M.Si. Psi beserta dosen tetap Universitas Tarumanagara lainnya.

Filsafat Psikologi KBK 7

Etika dan Moral
ETIKA
1. Definisi
Etika diambil dari kata "Ethos" yang artinya kebiasaan.

Etika juga dapat diartikan sebagai sistem nilai yang berbentuk petuah-petuah, nasehat, wejangan, peraturan, perintah yang diturunkan secara turun-temurun tentang bagaimana manusia harus hidup secara baik.


2. Klasifikasi Etika
-berdasarkan kajian ilmu
A. Etika deskriptif
Yaitu sistem nilai yang nyata dan berusaha meneropong perilaku orang lain untuk bertindak etis.

B. Etika normatif
Yaitu sistem nilai yang mempelajari secara kritis dan metodis norma-norma yang ada, untuk dapat norma dasar yang dapat dipertanggungjawabkan. sesuai dengan kaidah dan ketentuan yang berlaku.

C. Etika Fenomenologi
Yaitu sistem nilai yang mempelajari secara kritis dan metodis gejala-gejala moral seperti suara hati kesadaran moral, kebebasan, tanggung jawab, dan norma-norma.

-berdasarkan strukturnya
a. Etika umum
Yaitu etika yang berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar, teori-teori, etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolok ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan

b. Etika khusus
Merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus.
Terbagi menjadi beberapa bagian:
~Etika Individual
Yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
~Etika sosial
Yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota umat manusia.
Terdiri atas beberapa cabang:
•— Estetika profesi
Yaitu etika sosial yang menyangkut hubungan antar manusia dalam sau lingkup profesi dan masyarakat pengguna profesi.
cirinya:
"Adanya pengetahuan khusus,
"Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi.
"Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi.
"Menjadi anggota dari suatu profesi.
dan prinsipnya yaitu:
"Tanggung jawab
"Keadilan
"Otonomi



MORAL
1. Definisi
Moral adalah norma yang biasanya dirumuskan dalam bentuk perintah atau larangan untuk menata sikap manusia.

2. Jenis Moral
a. Moral filisifis
Yaitu nilai berdasarkan pada penalaran akal budi dan pengamatan. contoh: moral pancasila.
b. Moral teologis
Yaitu nilai yang didasarkan pada wahyu atau kitab suci yang ditafsirkan oleh instansi agama





Sumber:
Semua yang saya posting (materi di atas) adalah hasil dari pembelajaran (materi power point) yang merupakan pengajaran Bapak Carolus Suharyanto, Lic.Theol beserta dosen tetap Universitas Tarumanagara lainnya.

Senin, 22 September 2014

Filsafat Psikologi KBK 6B

Kesesatan Pemikiran (Fallacia)
1. Definisi
Yaitu kesalahan berpkir dalam logika, bukan merupakan kesalahan fakta, tetapi dalam proses menyimpulan karena penalaran yang tidak sehat.


2. Jenis Kesesatan atau Kesalahan
A. Kesalahan Fakta
Contoh: Kupu-kupu tidak memiliki kaki.

B. Kesalahan Penalaran
Kesalahan penalaran terbagi menjadi
a. Kesesatan formal
Yaitu kesalahan karena melanggar rumus-rumus logika, kedua premis tidak boleh universal, melainkan harus salah satunya partikular.
contoh: 
P1: Mamalia bernafas dengan paru-paru
P2: Ikan bernafas dengan insang
sehingga tidak dapat ditarik kesimpulan
b. Kesesatan informal
Kesesatan informal berkenaan dengan:
-Penempatan kata depan. Kebanyakan dari kita sering tidak mengefisienkan kalimat dengan menambahkan kata depan.
Contoh: Bagi hadirin yang telah datang, memasuki ruangan yang telah disediakan.
seharusnya: hadirin yang telah datang dipersilahkan memasuki ruangan yang telah disediakan.
-Mengacaukan posisi subjek atau predikat dengan melesapkan subjek yang sama.
Contoh: Setelah di perbaiki, kini andi sudah dapat memainkan playstationnya.
seharusnya: Setelah playstationnya di perbaiki, kini Andi dapat memainkannya.
-Ungkapan yang Keliru
Contoh: Gelandangan itu gagal digiring satpam.
Karena kesan yang timbul siapakah yang gagal? apakah gelandngan yang gagal? atau satpam yang telah gagal? 
-Amfiboli (Struktur kalimat bercabang)
Contoh: Dika tetangga sebelah yang rumahnya berhasil dirampok.
Salah, karena pembaca tidak dapat membedakan rumah siapa yang berhasil dirampok? apakah Dika? atau tetangga sebelah?
-Kesesatan aksen
Contoh: Sebagai pribadi yang baik kita tidak boleh mengganggu anak tetangga.
Salah, karena anak tetangga bukan dalam artian anak dari tetangga-tetangga kita,
-Kesesatan bentuk pembicaraan
Contoh: Jika berbakti: melakukan bakti; berenang: melakukan kegiatan renang. maka bersuami?
-Kesesatan aksiden
Contoh: Bulat adalah bentuk. Cincinnya bulat. jadi cincin adalah bentuk.
-Kesesatan karena alasan yang salah
Contoh: Dia sedang sibuk, karena tadi saya lihat dia sedang membawa banyak buku.
(Padahal pada kenyataannya orang tersebut tidak membawa banyak buku)

c. Kesesatan Presumsi
-Generalisasi yang tergesa-gesa
Yaitu mendiskriminasi orang dengan pengalaman umum.
Contoh: Dia orang tidak berpendidikan karena merupakan gelandangan
-Non sequitor (Belum tentu)
Contoh: Karini terkena diare hebat karena meminum susu yang diberikan orang asing.
-Analogi palsu
Contoh: Hati wanita seperti kertas, terlalu rapuh untuk disakiti.
-Penalaran melingkar yang membuat pernyataan tidak ada habisnya.
Contoh: Ia meminta karena ibunya memberi, ibu memberi karena anaknya meminta.
-Pikiran menyederhanakan atau simplitistik
Contoh: Karena ia miskin, ia pasti tidak berpendidikan

d. Kesesatan retoris
Beberapa yang termasuk adalah:
-Eufisme/disfemisme (Menganggap benar sesuatu yang salah)
Contoh: Ada berbohong untu kebaikan
-Penjelasan retorik (Penjelasan detail)
Cotoh: dia terkena diabetes selain karena keturunan, ia pun serin mengonsumsi makanan manis berlebihan.
-Stereotipe (Menyimpulkan dari individu ke general)
Contoh: Orang Manado senang berfoya-foya.
-Innuedo (Menyindir halus)
Contoh: Tulisanmu indah membuat mata pupil mata saya membesar dan mengecil.
-Loading question (Pertanyaan mengandung makna)
Contoh: Kapan anda lulus kuliah? rasanya lama sekali anda belajar
-Weaseler (Menyertakan perhitungan tetapi kenyataannya salah)
Contoh: Lima dari enam dokter gigi menyarankan bahwa vitamin C tidak merusak gigi
-Downplay (merendahkan)
Contoh: Jangan terlalu mempercayai dia, yang dahulu hanya seorang pedagang asongan.
-Lelucon atau Sindiran
Contoh: Ani selalu datang paling akhir, dan pulang paling awal
-Hiperbola (melebih-lebihkan)
Contoh: Pohon-pohon bertepuk tangan melihat kesengsaraan dia.
-Pengandaian
Contoh: Andai aku menjadi dirinya, aku akan kabur dar rumah karena orangtuanya tidak memberi kebebasan
-Dilema semu
Contoh: Ketika ditawaran dua jenis makanan yang tidak disukai.


3. Menghindari persoalan
  • Argumentum ad hominem: Mengalihkan pengalaman sendiri untuk mendiskriminasi orang. Contoh: Jangan membeli barang dagangannya, Ia anak jalanan.
  • Argomentum ad populum. Melihat kejelekan oranglain sesuai paradigma sendiri. Contoh: Indonesia adalah negara yang sukar berkembang jika pemerintahan yang ada seperti itu.
  • Argumentum misericordiam: Meminta untuk mendapatkan sesuatu. Contoh: Calon presiden yang gagal lolos di babak final, mengajukan banding ke MK.
  • Argumentum ad baculum: mengancam ketika berbeda pendapat. Contoh: Didi mengancam untuk memukul siswa apabila siswa tersebut tidak memberikan uang jajannya.
  • Argumentum ad auctoritatem: Memakai otoritas oranglain untuk menakut-nakuti. Contoh: Elika mengatakan bahwa Dosen akan segera masuk kelas, agar siswa tidak ribut. padahal pada kenyataannya dosen tersebut belum segera datang.
  • Argumentum ad ignorantiam: Mengendalikan paradigma. Contoh: Gina tidak mempercayai Tuhan karena belum adanya bukti.
  • Argumen untuk keuntungan seseorang. Contoh: Anaknya mau belajar dengan giat apabila diiming-imingi hadiah.
  • Non Causa Pro Causa. Yaitu paradigma buruk. Contoh: Uangnya hilang mungkin karena ia lupa mengelilingi uang yang ia temui kemarin





Sumber:
Semua yang saya posting (materi di atas) adalah hasil dari pembelajaran (materi power point) yang merupakan pengajaran Bapak Dr. Raja Oloan Tumanggor beserta dosen tetap Universitas Tarumanagara lainnya.

Filsafat Psikologi KBK 6A

Silogisme
1. Definisi
Adalah suatu simpulan yang diambil dari dua putusan (premis-premis) sehingga menyimpulan suatu putusan yang baru.


2. Jenis silogisme
Silogisme terbagi menjadi dua, yaitu:
a. Silogisme kategoris
b. Silogisme hipotesis

Silogisme kategoris adalah cara menyimpulkan dari dua buah premis yang simpulannya tanpa syarat.
Silogisme kategoris terbagi menjadi silogisme kategoris tunggal, dan silogisme kategori majemuk.
Silogisme kategoris tunggal dengan bentuk-bentunya yatu:
1. Premis minor berupa penegasan, premis mayor bersifat umum
P1: Semua wanita dewasa yang normal mengalami menstruasi
P2: Jeni adalah wanita dewasa yang normal
K: Jeni mengalami menstruasi

2. Salah satu premis negatif, premis mayor bersifat umum
P1: Semua tumbuhan dikotil memiliki akar tunggang
P2: Padi bukan tumbuhan dikotil
K: Jadi, Padi tidak memliki akar tunggang

3. Premis minor berupa penegasan, simpulan berupa partikular
P1: Semua pengendara kendaraan roda 4 memakai sabuk
P2: Ada pengendara yang bukan mengendarai kendaraan roda 4
K: Jadi, sebagian pengendara memakai sabuk

4. Premis minor penegasan, simpulan berupa partikular
P1: Junkfood adalah makanan berbahaya
P2: Semua makanan berbahaya mengandung toksin
K: Jadi, sebagian yang mengandung toksin adalah junkfood

Silogisme kategoris majemuk
terbagi menjadi 4, yaitu:
-Epicherema: Silogisme yang salah satu atau keduanya disertai alasan.
contoh:
P1: Semua anak penyandang intellectual disability bersikap pasif karena jarang bersosialisasi
P2: Ricardo selalu bersikap menyendiri, karena merasa terganggu apabila mengobrol
K: Jadi, Ricardo adalah anak penyandang intellectual disability

-Entymema: Silogisme yang penalarannya tidak dikemukakan secara eksplisit.
contoh:
P1: Yang buta tidak akan melihat
P2: Kiki adalah orang buta
K: Jadi, Kiki tidak akan melihat

-Polisilogisme: Silogisne yang simpulannya menjadi premis untuk silogisme lainnya
contoh:
Seseorang yang berbelanja terus menerus tanpa terkendali, akan berusaha mendapatkan apa yang dia inginkan. Jadi selalu memiliki motivasi internal yang tinggi
Seorang sophaholic adalah seseorang yang berbelanja terus menerus tanpa terkendali. Rina adalah seorang sophaholic
Jadi, Rina adalah seseorang yang berbelanja terus menerus tanpa terkendali

-Sorites: Siologisme yang premisnya lebih dari dua
contoh:
Orang yang senang bermalas-malasan, akan mendapat kerugian, orang yang mendapat kerugian, akan miskin di kemudian hari. Jadi orang yang tidak mau bekerja, akan miskin di kemudian hari.





Sumber:
Semua yang saya posting (materi di atas) adalah hasil dari pembelajaran (materi power point) yang merupakan pengajaran Bapak Carolus Suharyanto, Lic.Theol beserta dosen tetap Universitas Tarumanagara lainnya.