Double Stack Icecream Mint

Filsafat

Filsafat

Jumat, 26 September 2014

Filsafat Psikologi KBK 9B

Kebebasan
1. Definisi
-Dalam arti umum (arti negatif)
Kebebasan berarti tidak ada hambatan, tidak ada halangan, tidak ada aturan.
-Dalam arti khusus (kebebasan eksistensial)
Kebebasan berarti penyempurnaan diri, kesanggupan dan memutuskan.

Dalam menentukan perbuatan, jiwa berhubungan dengan kehendak bebas karena ia membuat manusia menjadi makhluk bebas.


2. Aliran
- Determimisme
Yaitu aliran yang menolak kebebasan sebagau kenyataan hidup bagi manusia.
Karena ada faktor determinisme yang mempengaruhi, diantaranya:
a. Determinisme fisik-biologis
contoh: Manusia bebas untuk memilih kemana saja ia pergi dan dimana saja ia berdiam diri, tetapi ada masanya, fisik mengharuskan dia untuk pergi ke suatu tempat, kamar kecil (toilet) misalnya.
b. Determinisme sosial
contoh: Manusia bebas untuk memilih berbicara dengan siapapun. Tetapi adakalanya manusia harus berkomunikasi kepada orang yang tidak ia suka. Orang asing untuk ditanyai letak jalan misalnya.
c. Determinisme psikologis
contoh: Manusia bebas untuk memiliki sikap, tetapi ada porsi dari jiwa manusia yang membatasinya. Harus menghadapi ketakukan akan suntikan, untuk menyembuhkan suatu penyakit kritis misalya.
d. Determinisme teologis
contoh: Manusia diberi kewenangan untuk menentukan sikapnya, tetapi ajaran agama membatasi perilaku manusia. seperti tidak boleh berbohong, tidak boleh mencontek, dll.

Kelemahan aliran ini adalah
a. Menyangkal sifat manusia yang multidimensional dan paradoksal.
Multidimensional: manusia memiliki aspek yang tidak dapat dinilai dengan satu dimensi.
Paradoksal: menyukai hal dan membenci hal yang berkaitan secara bersamaan. Contoh: Ingin ke Surga, tetapi takut terhadap kematian.
b. Menyangkal bahwa manusia selalu melakukan evaluasi dan penilaian terhadap tindakannya.
c. Menafsirkan adanya tanggung jawab.

3. Jenis Kebebasan
a. Kebebasan Horizontal
Mencakup kebebasan dalam kesenangan dan kesukaan, spontanitas, dan pertimbangan intelektual.
b. Kebebasan eksistensial
Pada hal ini kebebasan berupa hal-hal yang menyangkut fisik, psikis dan normatif.

Sejarah awal terbentuknya kebebasan:
a. Abad pertengahan
Di abad ini kebebasan masih berupa perspektif teosentrik.
b. Zaman modern
Perspektif teosentrik berubah menjadi perspektif antroposentrik.
c. Abad kontemporer (pascamodern)
Abad kontemporer memandang kebebasan dari sudut pandang sosial.
dipengaruhi oleh pemikiran timur yang cenderung melihat kebebasan dari kendala, keinginan, egoistik, dan kecemasan untuk mencapai kesatuan dan pengendalian diri.

REFLEKSI
Pada hakikatnya manusia diciptakan memiliki kehendak. Karena kehendak, ia bebas menentukan tindakannya, apa yang akan ia pilih dan bagaimana menjalani hidupnya. 
Namun dalam kebebasannya, manusia mencoba membatasi diri, guna dapat hidup damai dalam bermasyarakat. Ia membuat peraturan-peraturan dan konsekuensi yang ditanggung jika melanggar. Apalah artinya bebas? Jika manusia hidup dengan tidak damai, dan berakhir dengan kematian? 
Seperti burung yang membangun sangkar di tengah langit yang luas, begitu pula gambaran manusia. Ia diciptakan dengan kebebasan yang luas, tetapi memilih untuk membatasi kebebasannya sendiri guna melindungi dirinya .
"MANUSIA MENGISOLASI DIRI DARI KEBEBASANNYA" 




Sumber:
Semua yang saya posting (materi di atas) adalah hasil dari pembelajaran (materi power point) yang merupakan pengajaran Bapak Bonar Hutapea, M.Si. Psi beserta dosen tetap Universitas Tarumanagara lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar