Subyektivisme dan Objektivisme
SUBYEKTIVISME
1. Definisi
Subyektivisme adalah pengetahuan yang di pahami sebagai keyakinan yang dianut oleh individu, dari pangkal pandangan individu, yang kemudian di pahami sebagai seperangkat keyakinan khusus yang dianut para individu.
Contoh: Seorang guru memberi nilai tambahan kepada murid, karena murid tersebut di kenal rajin oleh gurunya.
2. Pendukung
Para pendukung aliran ini meupakan filsuf-filsuf kuno seperti Aristoteles, Plato, Renè Descartes, kaum solipsisme, kaim realisme epistemologis, kaum idealisme epistemologis.
3. Ciri-ciri
Aliran subyektivisme memiliki ciri-ciri:
✔️ Menggagas pengetahuan sebagai suatu mental yang khusus (contoh: kepercayaan yang istimewa).
✔️ Pengalaman subyektif sebagai titik tolak pengetahuan dan data inderawi sendiri.
✔️ Diakibatkan dari pengalaman personal yang memiliki alasan cukup.
Pendapat yang cocok dengan aliran ini adalah pandangan yang di kemukakan oleh Renè Descartes yang berkata bahwa "Cogitu Ergo Sum Cogitans" yang artinya saya berpikir maka saya ada.
Hal tersebut membuktikan bahwa pengetahuan manusia bukan sebatas penalaran saja, melainkan di dapat dari akal dan panca indera manusia.
OBJEKTIVISME
1. Definisi
Objektivisme adalah pandangan yang menekankan bahwa butir-butir pengetahuan manusia dan soal sederhana sampai yang kompleks.
Contoh: guru memberi nilai murid sesuai dengan jawaban hang benar, terlepas dari pengetahuan guru tersebut apakah sang murid mencontek atau tidak, atau bahkan pintar atau tidak.
2. Pandangan
Tiga pandangan dasar objektivisme
1. Kebenarana itu independen terlepas dari pandangan subjek.
2. Kebenaran itu datang dari bukti faktual.
3. Kebenaran hanya bisa didasari dari pengalaman inderawi.
Dengan syarat pengalaman inderawi tersebut:
✔️ Objek harus sesuai dengan jenis indera. Misalnya: suara di dengar oleh telinga, warna dilihat oleh mata.
✔️ Organ indera harus normal dan sehat.
✔️ Harus adanya medium atau perantara. Misalnya: untuk dapat didengar, suara membutuhkan udara sebagai medium. Jadi kita tidak dapat berbicara di tempat hampa udara.
Dan objek yang ditangkap indera berupa
1. Objek khusus: objek yang hanya diterima oleh satu indera saja. Contoh, warna.
2. Objek umum: objej yang dapat ditangkap oleh lebih dari dua indera. Contoh: gerakan.
Sumber:
Semua yang saya posting (materi di atas) adalah hasil dari pembelajaran (materi power point) yang merupakan pengajaran dari Bapak Carolus Suharyanto, Lic.Theol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar